-->

Etika Belajar

Etika Belajar - Belajar hukumnya yaitu wajib dan tidak mempunyai batas, baik ruang dan waktu. Artinya, berguru dilakukan oleh siapa saja, bau tanah ataupun muda; berguru dilaksanakan secara terus menerus tiada henti, semenjak masih dalam gendongan bunda hingga hingga liang lahad (long life education); dan berguru dilakukan di manapun tanpa dibatasi oleh dinding bangunan.

Kenapa berguru dilakukan seumur hidup? Karena hakikat hidup insan yaitu belajar. Belajar yaitu kunci sukses hidup manusia. Baik dikala hidup di dunia maupun kelak hidup setelah mati (di akherat) sebagaimana sabda Nabi : "barang siapa menghendaki sukses dunia maka wajib atasnya mempunyai ilmu. Barang siapa menghendaki kesuksesan hidup di akherat maka wajib atasnya mempunyai ilmu. Dan barang siapa yang menghendaki kesuksesan hidup di dunia dan akherat maka wajib atasnya mempunyai ilmu".

Namun tahukan Anda bahwa berguru harus memperhatikan etika. Meminjam istilah dunia pesantren, berguru dengan mengedepankan etika maka akan memperoleh barokah. Maksud dari istilah tersebut yaitu berguru akan menhasilkan transformasi ilmu dan peningkatan intellectual capacity, kemulyaan budi, kedalaman pemahaman agama, social quotieni, profesi yang barokah, dan social change menuju umat terbaik. Karena berguru pula, kita bisa hidup secara bermartabat dan selanjutnya membangun peradaban yang didasarkan kepada nilai-nilai ilahiyah dan kemanusiaan.

Di antara etika belajar yang harus dipahami oleh para pelajar khususnya yang muslim yaitu :

1. Niat dengan ikhlas

Meneguhkan niat dengan ikhlas. Maksudnya yaitu dalam berguru yang kita harapkan tidak ada lain kecuali hanya mengharap ridha Allah SWT. Tujuannya yaitu semoga ilmu yang diperoleh mendapat keberkahan serta memperlihatkan manfaat dan bernilai guna bagi kehidupan orang banyak.

Seluruh aktifitas insan memang harus diarahkan pada penghambaan kepada Allah. Niat denagan lapang dada yaitu awal dari bentuk penghambaan tersebut.

2. Menghindari kemaksiyatan

Kemaksiyatan yang kita lakukan menyebabkan dosa. Dan dosa tersebut menyebabkan pada terhalangnya cahaya ilmu masuk kedalam dada setiap para pelajar. Menurut Imam Waqi', guru dari Imam Syafi'i menyampaikan bahwa ilmu yaitu cahaya. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang-orang yang berbuat maksiyat.

Oleh sebab itu, semoga para pelajar mendapat cahaya Allah mereka harus menghindari dan menjauhi kemaksiyatan kepada Allah.

3. Berprilaku yang baik

Sebagai pelajar, dalam proses menuntut ilmu jangan lupa untuk selalu berprilaku baik, bertindak menurut norma Agama dan sosial, tekun, rendah hati, dan selalu mengamalkan ilmunya. Ilmu yang tidak diamalkan yaitu bagaikan pohon yang tidak berbuah.

Ilmu yang diamalkan akan mendekatkan diri kita kepada Allah. Dan sebaliknya, ilmu yang hanya diingat dan dihafal dalam pikiran serta tidak diamalkan maka hanya akan semakin menjauhkan diri dari Allah.

4. Belajar dengan optimal

Belajar haruslah dilaksanakan dengan maksimal dan optimal. Kesungguhan, ketekunan, dan kesabaran dalam berguru mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan berguru yaitu proses yang panjang dan tidak instan. Untuk mendapat ilmu tidk cukup hanya berguru dalam sehari, dua hari atau setahun, melainkan secara terus menerus dan kontinyu. Karena proses yang panjang inilah maka setiap pelajar dituntut untuk berguru dengan ikhlas, keras, dan cerdas.

Mengutip pedoman imam Syafi'i bahwa seorang pelajar tidak akan memperoleh ilmu kecuali kalau telah terpenuhinya enam hal, yaitu: kecerdasan, antusiasme (kesungguhan), kesabaran, bekal yang cukup, bimbingan guru, dan waktu yang lama.

Karena itulah, berguru tidak hanya dalam bentuk tiba ke sekolah atau kampus kemudian mendengar dan mencatat semua yang disampaikan oleh guru, tetapi juga harus berusaha denagn sungguh-sungguh untuk membuatkan pemikiran, pengetahuan, kepribadian, moralitas, dan profesionalitas.

5. Belajar dalam keadaan suci

Belajar yaitu ibadah. Maka dari itu berguru harus diawali dengan mensucikan diri atau thaharah dan berwudhu supaya selama proses berguru terhindar dari godaan setan.

6. Menghormati guru

Bagi seorang pelajar yaitu wajib menghormati dan menghargai guru-gurunya. Seorang guru di mata Allah yaitu sosok yang sangat mulia dan mempunyai keudukan yang tinggi.

Para pelajar juga diharuskan untuk bersikap toleran. Hal ini dikarenakan, selama berguru akan dijumpai perbedaan pendapat dan pemikiran diantara para pelajar.

Demikian etika belajar, semoga memperlihatkan manfaat.

0 Response to "Etika Belajar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

==[CloseKlik 2X]==
 photo lineviral_1.png