Alat Pengatur Cahaya Lampu Otomatis Untuk Berhemat
Alat Pengatur Cahaya Lampu Otomatis dibentuk oleh mahasiswa UGM berjulukan Muhammad Hasan Habib, Handika Putra, dan Irfan Joyokusumo dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik.
Alat tersebut bekerja dengan model pengaturan intensitas cahaya lampu otomatis dengan basis sensor cahaya alami. Alat yang secara otomatis mengatur cahaya lapu tersebut diberi nama Wireless Light Luxs Controller (Wi-LLC).
"Tujuan utama diciptakannya yaitu untuk mengurangi konsumsi energi listrik dengan cara memanfaatkan cahaya alami yang masuk kedalam ruangan." Demikian yang dijelaskan oleh Ketua Tim Peneliti Joss UGM, Hasan.
Baca juga: Program Wajib Baca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai
Sesuai dengan fakta riil ada kurang lebih 9 hingga 20 persen konsumsi energi di Indonesia belum optimal. Utamanya pada sektor pencahayaan. Hal itulah yang mendorong ketiga mahasiswa berprestasi asal UGM tersebut terketuk untuk mencari jalan keluar atas dilema tersebut.
Bermula dari kenyataan itulah maka mereka berusaha memanfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya dari sinar matahari guna mereduksi penggunaan energi listrik di rumah maupun kantor. Melalui Wi-LLC (alat pengatur cahaya lampu otomatis), satuan tingkat pencahayaan (luxs) pada lampu konvensional sanggup direduksi atau dikurangi oleh suplemen luxs dari cahaya alami.
Baca juga: Tuntunan Mudah Shalat Gerhana
Alat pengatur cahaya lampu otomatis ini akan bekerja saat cahaya alami masuk ke dalam ruangan. Saat itulah sensor akan menangkap rangsang cahaya yang masuk tersebut. Setelah itu, sensor akan mengirimkan data pada main controller secara wireless.
Data cahaya alami yang masuk dan diterima oleh sensor oleh main controller akan diidentifikasi kuantitas cahayanya. Data yang didapatkan akan diolah dalam main controller, dan balasannya akan dipakai untuk mengendalikan atau mengatur cahaya lampu. Sehingga luxs yang dikeluarkan oleh lampu akan berkurang sesuai dengan luxs cahaya alami yang masuk.
Baca juga: SK Dirjen Pendis Pedoman MA Program Keterampilan
Sebagai contoh, kalau ada cahaya alami sebesar 20 persen masuk ke dalam ruangan, maka jumlah tersebut akan menunjukkan donasi untuk mengurangi kerja lampu hingga 20 persen juga. Sehingga kerja lampu cukup 80 persen saja alasannya yaitu yang 20 persen disupport cahaya alami. Semakin besar cahaya alami masuk, semakin besar pula pengurangan kerja lampu. Dengan demikian setiap orang akan sanggup berhemat. Dampaknya, terjadi penghematan energi secara nasional. LUAR BIASA!
Demikian info perihal alat pengatur cahaya lampu otomatis, Wireless Light Luxs Controller (Wi-LLC) untuk berhemat ciptaan mahasiswa UGM dari situs isu Madrasah, Pendidikan dan Kemenag.
Alat tersebut bekerja dengan model pengaturan intensitas cahaya lampu otomatis dengan basis sensor cahaya alami. Alat yang secara otomatis mengatur cahaya lapu tersebut diberi nama Wireless Light Luxs Controller (Wi-LLC).
"Tujuan utama diciptakannya yaitu untuk mengurangi konsumsi energi listrik dengan cara memanfaatkan cahaya alami yang masuk kedalam ruangan." Demikian yang dijelaskan oleh Ketua Tim Peneliti Joss UGM, Hasan.
Baca juga: Program Wajib Baca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai
Sesuai dengan fakta riil ada kurang lebih 9 hingga 20 persen konsumsi energi di Indonesia belum optimal. Utamanya pada sektor pencahayaan. Hal itulah yang mendorong ketiga mahasiswa berprestasi asal UGM tersebut terketuk untuk mencari jalan keluar atas dilema tersebut.
Bermula dari kenyataan itulah maka mereka berusaha memanfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya dari sinar matahari guna mereduksi penggunaan energi listrik di rumah maupun kantor. Melalui Wi-LLC (alat pengatur cahaya lampu otomatis), satuan tingkat pencahayaan (luxs) pada lampu konvensional sanggup direduksi atau dikurangi oleh suplemen luxs dari cahaya alami.
Baca juga: Tuntunan Mudah Shalat Gerhana
Cara kerja alat pengatur cahaya lampu otomatis
Alat pengatur cahaya lampu otomatis ini akan bekerja saat cahaya alami masuk ke dalam ruangan. Saat itulah sensor akan menangkap rangsang cahaya yang masuk tersebut. Setelah itu, sensor akan mengirimkan data pada main controller secara wireless.
Data cahaya alami yang masuk dan diterima oleh sensor oleh main controller akan diidentifikasi kuantitas cahayanya. Data yang didapatkan akan diolah dalam main controller, dan balasannya akan dipakai untuk mengendalikan atau mengatur cahaya lampu. Sehingga luxs yang dikeluarkan oleh lampu akan berkurang sesuai dengan luxs cahaya alami yang masuk.
Baca juga: SK Dirjen Pendis Pedoman MA Program Keterampilan
Sebagai contoh, kalau ada cahaya alami sebesar 20 persen masuk ke dalam ruangan, maka jumlah tersebut akan menunjukkan donasi untuk mengurangi kerja lampu hingga 20 persen juga. Sehingga kerja lampu cukup 80 persen saja alasannya yaitu yang 20 persen disupport cahaya alami. Semakin besar cahaya alami masuk, semakin besar pula pengurangan kerja lampu. Dengan demikian setiap orang akan sanggup berhemat. Dampaknya, terjadi penghematan energi secara nasional. LUAR BIASA!
Demikian info perihal alat pengatur cahaya lampu otomatis, Wireless Light Luxs Controller (Wi-LLC) untuk berhemat ciptaan mahasiswa UGM dari situs isu Madrasah, Pendidikan dan Kemenag.
0 Response to "Alat Pengatur Cahaya Lampu Otomatis Untuk Berhemat"
Post a Comment