Tugas Humas Dalam Mengelola Krisis
Tugas dan fungsi humas dalam mengelola krisis sama artinya dengan kiprah humas dalam membangun gambaran dan mengatasi krisis di sekolah atau madrasah. Keduanya mempunyai arti yang sangat penting. Memahami keduanya akan memberi solusi dan jalan keluar terkait tantangan yang dihadapi institusi pendidikan. Terutama sekali berafiliasi dengan duduk kasus komunikasi dan bisnis pendidikan di tengah masyarakat yang makin terbuka.
Menurut Dian Agustine Nuriman, Direktur Nagaru Communications, kini ini fungsi humas di sekolah atau madrasah masih terabaikan. Hal tersebut dikarenakan posisinya yang tidak sentral. Padahal, kalau dipahami, humas merupakan garda terdepan dalam menjaga gambaran forum pada ketika terjadi krisis.
Sekarang ini, banyak sekolah atau madrasah menempatkan humas secara insidental dan mendadak. Padahal ketika terjadi krisis atau duduk kasus yang penting, seseorang yang menjadi humas harus paham dan bisa berkomunikasi dengan baik dan juga harus mengerti situasi dan kondisi sekolah dengan sangat baik pula.
Diperlukan trik dalam mengelola siswa, guru, sampai staf ketika menghadapi kemungkinan terjadinya krisis atau masalah. Termasuk di dalamnya ialah bagaimana sekolah atau madrasah berhadapan dengan media secara cerdas semoga tidak semakin memperburuk situasi.
Semua organisasi, tidak terkecuali forum pendidikan, sangat rentan terhadap krisis dan masalah. Oleh karenanya tidak ada alasan untuk mengabaikan persiapan dalam menghadapi krisis. Semua forum yang ada hubunganna dengan masyarakat harus mempunyai kepekaan dan paham dalam menuntaskan krisis. Khusus untuk penanganan krisis dan duduk kasus yang sedang terjadi, haruslah melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Penanganan krisis tidak secara terbuka akan menunjukkan efek yang jelek pada forum yang bersangkutan. Biasanya, forum sekolah atau madrasah yang tidak mempunyai pemahaman dan kemampuan komunikasi yang baik, cenderung berusaha menutupi krisis dan duduk kasus yang menimpanya. Padahal hal itu akan sangat merugikan dan mengundang lebih banyak kecaman.
Pemahaman yang harus dibangun adalah, keadaan akan membaik kalau forum sanggup menangani krisis dengan baik dan secara terbuka, siap mendapatkan kritikan, dan berusaha mencari jalan keluar atas setiap problem yang terjadi.
Situasi-situasi krisis yang bisa saja dialami oleh sekolah atau madrasah contohnya adalah: siswa yang mengalami kecelakaan, tragedi alam, keracunan massal, kesurupan, guru bunuh diri sampai agresi kekerasan yang berujung pada kematian.
Jika tidak mempersiapkan forum pada kondisi-kondisi darurat akan menjadikan kepanikan dan menyebabkan tindakan yang tidak terarah atau bahkan semakin memperburuk situasi yang ada.
Demikain warta wacana tugas dan fungsi humas sekolah atau madrasah dalam mengelola krisis. Setelah mebacanya, jangan lupa untuk membaca juga:
4 Penyebab Guru Gaptek
Menurut Dian Agustine Nuriman, Direktur Nagaru Communications, kini ini fungsi humas di sekolah atau madrasah masih terabaikan. Hal tersebut dikarenakan posisinya yang tidak sentral. Padahal, kalau dipahami, humas merupakan garda terdepan dalam menjaga gambaran forum pada ketika terjadi krisis.
Sekarang ini, banyak sekolah atau madrasah menempatkan humas secara insidental dan mendadak. Padahal ketika terjadi krisis atau duduk kasus yang penting, seseorang yang menjadi humas harus paham dan bisa berkomunikasi dengan baik dan juga harus mengerti situasi dan kondisi sekolah dengan sangat baik pula.
Diperlukan trik dalam mengelola siswa, guru, sampai staf ketika menghadapi kemungkinan terjadinya krisis atau masalah. Termasuk di dalamnya ialah bagaimana sekolah atau madrasah berhadapan dengan media secara cerdas semoga tidak semakin memperburuk situasi.
Semua organisasi, tidak terkecuali forum pendidikan, sangat rentan terhadap krisis dan masalah. Oleh karenanya tidak ada alasan untuk mengabaikan persiapan dalam menghadapi krisis. Semua forum yang ada hubunganna dengan masyarakat harus mempunyai kepekaan dan paham dalam menuntaskan krisis. Khusus untuk penanganan krisis dan duduk kasus yang sedang terjadi, haruslah melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Penanganan krisis tidak secara terbuka akan menunjukkan efek yang jelek pada forum yang bersangkutan. Biasanya, forum sekolah atau madrasah yang tidak mempunyai pemahaman dan kemampuan komunikasi yang baik, cenderung berusaha menutupi krisis dan duduk kasus yang menimpanya. Padahal hal itu akan sangat merugikan dan mengundang lebih banyak kecaman.
Pemahaman yang harus dibangun adalah, keadaan akan membaik kalau forum sanggup menangani krisis dengan baik dan secara terbuka, siap mendapatkan kritikan, dan berusaha mencari jalan keluar atas setiap problem yang terjadi.
Situasi-situasi krisis yang bisa saja dialami oleh sekolah atau madrasah contohnya adalah: siswa yang mengalami kecelakaan, tragedi alam, keracunan massal, kesurupan, guru bunuh diri sampai agresi kekerasan yang berujung pada kematian.
Jika tidak mempersiapkan forum pada kondisi-kondisi darurat akan menjadikan kepanikan dan menyebabkan tindakan yang tidak terarah atau bahkan semakin memperburuk situasi yang ada.
Demikain warta wacana tugas dan fungsi humas sekolah atau madrasah dalam mengelola krisis. Setelah mebacanya, jangan lupa untuk membaca juga:
4 Penyebab Guru Gaptek
0 Response to "Tugas Humas Dalam Mengelola Krisis"
Post a Comment