Ini Klarifikasi Menag Wacana Sikapnya Terhadap Lgbt, Yuk Baca !

Beberapa waktu kemudian sikap Menteri Agama terhadap LBGT sempat viral di media sosial. Dikabarkan bahwa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menunjukkan apresiasi yang tinggi atas adanya event dukungan penghargaan kepada LGBT.

Senin (07/08/2017), Menag membantah keras kabar tersebut. Menag menjelaskan bahwa sikapnya terhadap LGBT sudah sangat jelas. Sikapnya itu telah banyak disampaikan dalam banyak kesempatan. Pun saat membuka Jambore Nasional Santri Pondok Pesantren Muhammadiyah di Bumi Perkemahan Cakra Pahlawasri, Karanganyar, Februari 2016 lalu.

Baca juga: Program Bank Sampah Di MTSN 34 Jakarta

Dalam kesempatan itu, Menag secara tegas mengajak kaum santri untuk berani menyampaikan "tidak" pada radikalisme, terorisme, narkoba, dan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

Menurut Menag, LGB (lesbian, gay, biseksual) merupakan sikap dan sikap yang lebih menitikberatkan pada orientasi seksual. Tindakan LGB tidak sanggup ditolerir baik dari sisi praktik ataupun perilakunya. Sedangkan transgender tidak ada kaitannya dengan orientasi seksual, melainkan ketidaksamaan identitas kepada jenis kelamin dirinya. Transgender (bahasa Arab:khunsa) identik dengan kondisi di mana jenis kelamin, fisik, dan pikiran perasaannya berbeda. Misal, fisiknya perempuan, namun perasaannya pria ataupun sebaliknya.

Baca juga: Agenda Pembaruan Data Madrasah Di Tahun Pelajaran

Menteri Agama menegaskan bahwa LGBT yaitu tindakan yang tidak dibenarkan oleh pedoman agama apapun. Sehingga ia melarang komunitas LGBT mengkampanyekan sikap mereka di Indonesia.

Walau demikian, bukan berarti kaum LGBT harus disisihkan dari agama dan umat beragama. Sebagai masyarakat beragama, siapapun justru harus merangkul mereka semoga sikap dan orientasi seksualitasnya tidak menyimpang dari pedoman agama. Mereka perlu didekati dengan empatik. Misalnya dengan menunjukkan konsultansi atau pendampingan bagi mereka.

Menag sangat mengapresiasi sejumlah ormas Islam yang mendirikan daerah konsultansi dan menunjukkan pendampingan bagi kaum LGBT. Nyatanya tidak sedikit dari mereka yang berkeinginan lepas dari kondisi tersebut.

Penegasan sikap Menag kembali disampaikan dalam rangka menanggapi fitnah yang sudah terlanjur tersebar. Fitnah yang sempat viral di media umum menyatakan bahwa Menag mendukung LGBT.

Share this post